KETAPANG - Di meja kopi, isu ompreng berlemak babi mencuat. Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Ketapang, Mustakar, tak ingin dugaan itu jadi bisik-bisik tanpa kejelasan.
Menyusul kabar wadah makan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disebut-sebut dicetak menggunakan lemak babi, Mustakar angkat suara.
Saat ditemui di Caffe Behawe Tiam, Ketapang, Sabtu (20/0/2025), ia meminta Dinas Kesehatan setempat segera mengeluarkan pernyataan resmi.
“Dinas kesehatan harus mengeluarkan statement tentang kebenarannya. Kita juga khawatir hal ini terjadi di Ketapang,” kata Mustakar.
Menurut dia, jika benar ada bahan non-halal pada wadah itu, pemerintah perlu mencari solusi alternatif agar makanan untuk anak-anak tidak lagi bersentuhan dengan ompreng bermasalah.
Mustakar juga menegaskan, pihaknya menunggu fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) maupun Kementerian Agama terkait status halal wadah MBG, terutama jika digunakan berulang kali.
“Saya tidak ingin ada minyak babi dalam ompreng,” ujarnya.
Sebagai guru Madrasah Tsanawiyah di Sungai Besar, ia bahkan berencana membawa isu ini ke rapat sekolah. Tujuannya, agar para guru dan orang tua bisa menindaklanjuti dengan langkah yang lebih pasti. (sri)