KAPUAS HULU - Langkah kafilah Kabupaten Ketapang di Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXIII Kalimantan Barat di Kapuas Hulu, Sabtu (20/9/2025) malam, terasa seperti loncatan jauh. Dari peringkat kedelapan pada 2024, tiba-tiba meroket ke urutan kelima dengan 191 poin.
Kenaikan peringkat ini bukan sekadar angka di papan skor. Bagi Bupati Ketapang Alexander Wilyo, capaian itu adalah buah dari semangat tanpa padam, kerja kolektif, dan kekompakan tim.
“Terima kasih kepada semua yang sudah berjuang membawa nama baik Ketapang. Prestasi ini luar biasa,” ujarnya, dengan wajah sumringah usai penutupan MTQ di Putussibau.
MTQ XXXIII Kalimantan Barat di Kapuas Hulu berlangsung lebih meriah dibanding tahun sebelumnya.
Ratusan kafilah dari kabupaten dan kota se-Kalimantan Barat bersaing dalam tilawah, hafalan, tafsir, hingga seni qasidah.
Ketapang yang pada MTQ 2024 di Landak sempat terperosok di peringkat delapan, tahun ini bangkit dengan torehan signifikan.
Alexander menegaskan capaian itu bukan puncak, melainkan pijakan untuk menargetkan lebih tinggi.
“Mudah-mudahan tahun depan di Kayong Utara kita bisa masuk tiga besar,” katanya tegas, seolah memberi suntikan semangat baru bagi para qari, qariah, dan pelatih yang sudah mengibarkan panji Ketapang.
Penutupan MTQ di Kapuas Hulu ditandai dengan tarian kolosal seratus penari yang memukau ribuan penonton.
Bukan hanya pesta prestasi, tapi juga perayaan budaya. Kapuas Hulu pun mengukuhkan diri sebagai salah satu tuan rumah MTQ terbaik dalam sejarah Kalimantan Barat.
Dan bagi Ketapang, malam itu adalah titik balik: dari peringkat tengah menuju tangga atas, menyalakan optimisme menuju MTQ 2026 di Kayong Utara. (sri)