Setelah menanggalkan baju ASN, Ferry Irwandi tak sekadar mencari penghidupan baru. Ia justru menciptakan ruang untuk mimpi besarnya: menjadi Co-Founder Malaka, sebuah perusahaan yang lahir dari gagasan untuk mengubah cara orang memandang komunikasi dan kreativitas.
Di gedung Kementerian Keuangan, Ferry Irwandi dulu hidup dalam ritme protokoler. Sebagai ASN di bagian Humas, ia terbiasa berjibaku dengan laporan, konferensi pers, dan pengelolaan citra lembaga.
“Rasanya aman, terjamin. Tapi di dalam hati, ada yang mengganjal,” ujarnya, dikutip pelbagai sumber.
Kegelisahan itu bukan muncul seketika. Bertahun-tahun ia merasa hidup hanya sekadar memenuhi target, bukan mengejar makna.
“Saya ingin lebih bebas, bisa berkarya tanpa sekat,” kenang alumni STAN ini.
Keputusan pun diambil: ia menanggalkan seragam ASN yang selama ini menjadi simbol stabilitas. Pilihan yang bagi sebagian orang terdengar nekat, apalagi dengan segala fasilitas yang melekat.
“Saya sadar risikonya besar, tapi saya tak mau hidup dengan penyesalan,” ucapnya mantap.
Langkah itu membuka jalan menuju babak baru. Bersama beberapa rekan, Ferry mendirikan Malaka, sebuah perusahaan kreatif yang fokus pada komunikasi strategis dan pengelolaan brand.
Di Malaka, Ferry tak lagi sekadar menjadi eksekutor perintah. Ia menjadi penggagas, pengambil keputusan, dan sekaligus pemimpi.
“Malaka lahir dari keresahan kami terhadap cara lama melihat komunikasi. Kami ingin menghadirkan pendekatan yang lebih humanis, berbasis cerita, dan relevan dengan zaman,” jelasnya.
Kini, Ferry mengaku hidupnya jauh lebih dinamis. Dari ruang rapat kementerian, ia beralih ke ruang kreatif yang penuh ide liar.
“Tentu ada tantangan. Tidak ada gaji tetap, semuanya harus kita usahakan. Tapi justru itu yang membuat saya merasa hidup,” katanya.
Ferry Irwandi tak lagi berdiri di barisan ASN, tapi langkahnya justru lebih tegap.
Bersama Malaka, ia membuktikan bahwa keberanian meninggalkan zona nyaman bisa melahirkan sesuatu yang berarti.
“Hidup ini bukan soal siapa paling aman, tapi siapa paling berani mengambil keputusan,” katanya. (git)